Fungsi
Pemantauan, Pengawasan, Penilaian
Fungsi
pemantauan (monitoring)
Menurut Wikipedia Indonesia (2012): monitoring (Bahasa Indonesia:
pemantauan) adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran (awareness) tentang apa yang ingin
diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat
pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau
menjauh dari itu.
Menurut Departemen Pendidikan
Nasional (2001): monitoring lebih
menekankan pada pemantauan proses pelaksanaan.
Tujuan
pemantauan
1. Mengumpulkan
data dan informasi
2. Memberikan
masukan tentang kebutuhan
3. Mendapatkan
gambaran ketercapaian tujuan
4. Memberikan
informasi tentang metode yang tepat
5. Mendapatkan
informasi kesulitan dan hambatan
6. Memberikan
umpan balik bagi penilaian
7. Memberikan
pernyataan berupa fakta dan nilai
Fungsi
dari pemantauan
Menurut Dunn (1981):
1. Ketaatan
(compliance)
2. Pemeriksaan
(auditing)
3. Laporan
(accounting)
4. Penjelasan
(explanation)
Prinsip
dari pemantauan
1. Monitoring
harus dilakukan terus-menerus
2. Monitoring
harus menjadi umpan terhadap perbaikan kegiatan program organisasi
3. Monitoring
harus memberi manfaat baik terhadap organisasi maupun terhadap pengguna produk
atau layanan
4. Monitoring
harus dapat memotifasi staf dan sumber daya lainnya untuk berprestasi
5. Monitoring
harus berorientasi pada peraturan yang berlaku
6. Monitoring
harus obyektif
7. Monitoring
harus berorientasi pada tujuan program
Langkah-langkah
pemantauan
1. Menetapkan
standar pelaksanaan yang meliputi tujuan, sasaran atau aspek yang akan diukur,
faktor pendukung dan penghambat, pendekatan, teknik, instrumen, waktu dan
jadwal, serta biayanya
2. Pengukuran
pelaksanaan
3. Menentukan
kesenjangan (deviasi) antara pelaksanaan dengan standar dan rencana
Fungsi
pengawasan (controlling)
Kontrol atau pengawasan dalam
administrasi berarti kegiatan mengukur tingkat efektivitas kerja personal dan tingkat
efisiensi penggunaan metode dan alat tertentu dalam usaha mencapai tujuan.
Menurut Sahertian (1987): pengawasan
adalah suatu proses untuk menetapkan suatu pekerjaan sudah terlaksana atau
belum terlaksana. Hal ini berhubungan dengan tujuan yang telah ditetapkan dan
program yang direncanakan.
Pengawasan
dilakukan pada
1. Personal
2. Metode
3. Peralatan
4. Aspek
perencanaan
5. Pengorganisasian
6. Pemberian
bimbingan
7. Pengarahan
8. Koordinasi
9. Komunikasi
1. Kegiatan
kontrol
Tujuan
pengawasan
1. Memperoleh
data yang setelah diolah dapat dijadikan dasar bagi usaha perbaikan kegiatan di
masa yang akan datang
2. Memperoleh
cara bekerja yang paling efisien dan efektif atau paling tepat dan paling
berhasil sebagai cara yang terbaik untuk mencapai tujuan
3. Memperoleh
data tentang hambatan-hambatan dan kesukaran-kesukaran yang dihadapi, agar
dapat dikurangi atau dihindari
4. Memperoleh
data yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan usaha pengembangan organisasi
dan personal dalam berbagai bidang
5. Mengetahui
berapa jauh tujuan yang telah dicapai
Fungsi
dari pengawasan
1. Mencegah
terjadinya penyimpangan-penyimpangan dan program kerja yang telah ditetapkan,
dan meluruskan kembali penyimpangan-penyimpangan tersebut
2. Membimbing
dalam rangka peningkatan kemampuan kerja
3. Memperoleh
umpan balik tentang hasil pelaksanaan program kerja
4. Pelaksanaan
pengawasan dilakukan secara langsung maupun tidak langsung
5. Pelaksanaan
pengawasan hendaknya efisien untuk menjamin tercapainya relevansi dan
efektivitas program
6. Untuk
mengukur seberapa jauh tujuan yang telah tercapai sebagai umpan balik bagi
perbaikan-perbaikan bagi program kegiatan selanjutnya
Prinsip
dari pengawasan
1. Tertuju
kepada strategi sebagai kunci sasaran yang menentukan keberhasilan
2. Pengawasan
harus menjadi umpan balik sebagai bahan revisi dalam mencapai tujuan
3. Harus
fleksibel dan responsif terhadap perubahan-perubahan kondisi dan lingkungan
4. Cocok
dengan organisasi pendidikan misalnya organisasi sebagai sistem terbuka
5. Merupakan
kontrol diri sendiri
Jenis-jenis
pengawasan
1. Primelinary control
2. Concurent control
3. Geed back control
Faktor-faktor
pengawasan
1. Tujuan
individu dengan tujuan organisasi sering berbeda. Konsekuensinya adalah pengawasan
diperlukan untuk menjamin bahwa para anggota bekerja ke arah tujuan organisasi
2. Pengawasan
sangat diperlukan disebabkan adanya penundaan waktu antara saat suatu tujuan
dirumuskan dan saat tujuan itu dicapai. Sebab bisa saja terjadi kondisi yang tak
terduga mengakibatkan penyimpangan dengan perbuatan yang sebenarnya dengan
perbuatan yang dikehendaki
Langkah-langkah
pengawasan
1. Pemeriksaan
2. Penyampaian
pertanggung jawab
3. Pengecekan
4. Pengumpulan
informasi untuk diolah dan diinterprestasikan berdasar perbandingan dengan
tujuan yang hendak dicapai sebagai standar ukuran keberhasilan
5. Penentuan
mutu, dilaksanakan secara kualitatif tidak sekedar kuantitatif karena dapat
dinyatakan dalam berbagai kriteria, seperti sangat baik, baik, cukup, kurang,
dan buruk
Karateristik
pengawasan yang baik
1. Disesuaikan
dengan sifat dan kebutuhan organisasi
2. Diarahkan
kepada menemukan fakta-fakta tentang bagaimana tugas-tugas dijalankan
3. Mengacu
kepada tindakan perbaikan
4. Bersifat
fleksibel
5. Bersifat
preventif yaitu mampu mencegah timbulnya penyimpangan
6. Sistem
pengawasan harus dapat dipahami
7. Pengawasan
adalah alat administrasi yang digunakan untuk mempermudah tercapainya suatu
tujuan
Fungsi
penilaian (evaluating)
Menurut Wikipedia Indonesia (2012):
evaluasi (bahasa inggris: evaluation)
adalah proses penilaian. Dalam perusahaan, evaluasi dapat diartikan sebagai
proses pengukuran akan efektifitas strategi yang digunakan dalam upaya mencapai
tujuan perusahaan. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut akan
digunakan sebagai analisis situasi program berikutnya.
Penilaian adalah proses menentukan
berapa baik organsasi, program-program atau kegiatan-kegiatan sedang atau telah
mencapai maksud-maksud yang telah ditetapkan.
Tujuan
penilaian
1. Memberi
masukan untuk perencanaan program
2. Memberi
masukan untuk keputusan melanjutkan, memperluas, dan menghentikan (sertifikasi)
program
3. Memberi
masukan untuk keputusan memodifikasi program
Fungsi
penilaian
Menurut Moh. Rifai (1986):
1. Evaluasi
sebagai pengukur kemajuan
2. Evaluasi
sebagai alat perencanaan
3. Evaluasi
sebagai alat perbaikan
Prinsip
penilaian
Menurut Nanang Fattah (1996):
1. Berkesinambungan
2. Menyeluruh
3. Obyektif
4. Sahih
5. Kritis
6. Manfaat
Jenis-jenis
penilaian
1. Evaluasi
sumatif biasanya dilakukan dengan maksud membuat penilaian mengenai keseluruhan
aktivitas dan program
2. Evaluasi
formatif, sebaliknya, mengacu pada evaluasi yang muncul selama proses atau
produk itu dirancang
Langkah
penilaian
Menurut Imam Soepardi:
1. Pemilihan
dan perumusan tentang apa yang hendak dinilai
2. Penetapan
kriteria
3. Penetapan
tentang macam apa yang benar-benar berhubungan
4. Interpretasi
data berkenaan dengan kriteria yang telah ditetapkan
0 komentar:
Posting Komentar